Serviks atau dalam istilah indonesia biasa
disebut dengan leher rahim adalah bagian
bawah rahim berbentuk melingkar yang berbatasan dengan vagina, terdiri dari
jaringan berserat dan sebagian besar otot
Setiap wanita haruslah paham dan mengerti
bagaimana cara merawat dan menjaga salah satu organ yang sangat penting
tersebut, hal ini dikarenakan daerah tersebut (leher rahim/serviks) sangatlah
rentan dengan penyakit terutama penyakit kanker leher rahim (serviks) salah
satu penyakit berbahaya yang paling banyak menjangkiti perempuan di Indonesia.
Kanker serviks (kanker leher rahim) dapat menjadi ancaman bagi semua
perempuan tanpa memandang usia. Adenokarsinoma adalah kanker serviks yang paling
agresif dan berbahaya dan merupakan kanker serviks yang sering terjadi pada
perempuan muda dan lebih sulit terdeteksi melalui deteksi dini
Kebanyakan kanker leher rahim (serviks) stadium dini berlangsung tanpa
menimbulkan gejala sedikitpun, sehingga penderita masih dapat menjalani
kegiatan sehari-hari. Namun apabila Kanker leher rahim sudah mengalami
progresifitas atau stadium lanjut maka gejala-gejala yang timbul antara lain
- Pendarahan sesudah senggama
- Pendarahan spontan yang terjadi di antara periode menstruasi rutin
- Nyeri Panggul
- Nyeri ketika berhubungan seksual
- Jangan bergonta ganti pasangan seksual l dan hindari berhubungan seks dibawah usia 20 karena secara fisik seluruh organ intim dan yang terkait pada wanita baru matang pada usia 21 tahun.
- Bagi wanita yang aktif secara seksual, atau sudah pernah berhubungan seksual, dianjurkan untuk melakukan tes HPV, Pap Smear, atau tes IVA, untuk mendeteksi keberadaan Human Papilloma Virus (HPV), yang merupakan biang keladi dari munculnya penyakit kanker serviks.
- Bagi wanita yang belum pernah berhubungan seks, atau anak-anak perempuan dan laki-laki yang ingin terbentengi dari serangan virus HPV, bisa menjalani vaksinasi HPV. Vaksin HPV dapat mencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18. Dan dapat diberikan mulaidari usia 9-26 tahun, dalam bentuk suntikan sebanyak 3 kali (0-2-6 bulan). Dan biayanya pun terbilang murah.
- Tips yang terakhir adalah menjaga pola makan seimbang dan bergizi, serta menjalani gaya hidup sehat (berolahraga).
Kembali
kepada pembahasan utama dari artikel ini yang mana penulis bermaksud ingin
membuka mata para wanita agar lebih memperdulikan kesehatan, terutama kesehatan
reproduksinya, sengaja di bawah ini penulis sajikan beberapa foto leher rahim (serviks)
dari wanita berbagai usia di belahan penjuru dunia.
1. Foto disamping
adalah bentuk leher rahim dari Wanita berusia 25 tahun yang tidak memiliki
riwayat penyakit infeksi menular seksual, wanita tersebut belum pernah
melahirkan dan selalu menggunakan kondom dalam setiap berhubungan seksual
sehingga dinding vaginanya tidak pernah tersiram cairan sperma.
2. Foto disamping
adalah leher rahim dari seorang wanita berusia 25 tahun yang diambil 6 minggu
setelah melahirkan.
3. Foto disamping
adalah leher rahim dari Wanita berusia 29 tahun dan telah dua kali melahirkan secara
normal (tidak melalui operasi) pada rentang waktu 6 dan 10 tahun yang lalu. Pemotretan
ini diambil saat dirinya melakukan aborsi pada keadaan hamil 7 minggu.
4. Foto di atas diambil pada saat
wanita perawan melakukan hubungan seksual pertama kali, anda pasti tentunya
melihat genangan darah di sekitar leher rahimnya, dan foto yang kedua diambil
ketika dirinya pasca (setelah) pasangannya ejakulasi (klimaks/menyemprotkan
sperma), terlihat dengan jelas tampak genangan sperma di wilayah leher
rahimnya.
5. Ini adalah
leher rahim seorang wanita berusia 35 tahun yang telah melahirkan sebanyak
empat kali.
10. Foto ini
menampilkan leher rahim seorang wanita berusia 34 tahun yang sedang mencoba
untuk hamil dengan menggunakan jasa donor sperma.
11. Foto dari leher
rahim perempuan yang belum pernah hamil dan tidak memiliki riwayat penyakit
menular seksual.
12. Wanita ini
adalah 29 tahun yang memiliki memiliki siklus menstruasi 29 hari. Foto ini
diambil setelah 6 tahun dirinya melahirkan. Dalam setiap harinya wanita ini
mengkonsumsi progesteron dan banyak vitamin untuk mencoba hamil.
13. Ini adalah foto
dari seorang wanita berusia 35 tahun yang telah melahirkan sebanyak empat kali
(anak terakhir 11 tahun yang lalu) foto ini diambil saat dirinya tengah hamil
anak kelimanya.
14. Leher rahim
seorang wanita empat anak yang telah berusia 62 tahun, wanita ini telah 12
tahun mengalami Monopause namun masih aktif berhubungan seksual dengan
pasangannya. Kelahiran anaknya yang terakhir sekitar 29 tahun yang lalu.
17. Ini adalah
leher rahim seorang wanita berusia 22 tahun yang mempunyai anak satu yang
melahirkan dua tahun lalu.
18. Ini adalah
leher rahim seorang wanita berusia 27 tahun yang melahirkan secara normal empat
tahun lalu.
19. Ini adalah
leher rahim seorang wanita berusia 45 tahun yang melahirkan secara normal dua
kali dalam usia 20-an. Dia tidak memiliki riwayat infeksi menular seksual.
20. Ini adalah foto
dari leher rahim serviks seorang wanita berusia 32 tahun yang tidak pernah melahirkan.
22. Foto di samping
adalah leher rahim dari seorang wanita berusia 27 tahun yang telah melahirkan
secara normal sekali dan satu kali kelahiran caesar.
27. Ini adalah
leher rahim seorang wanita berusia 24 tahun yang belum pernah melahirkan, foto
ini diambil sesaat setelah dirinya melakukan hubungan seksual dengan
pasangannya, sehingga terdapat cairan sperma di beberapa titik pada bagian
leher rahimnya.
28. Ini adalah
leher rahim seorang wanita berusia 22 tahun yang belum pernah melahirkan. Namun
banyak mengkonsumsi pil kontrasepsi selama 3-4 bulan terakhir.
29. Ini adalah
leher rahim seorang wanita berusia 37 tahun yang telah memiliki 4 anak dengan
kelahiran normal. Dan saat ini dirinya banyak mengkonsumsi vitamin untuk usaha
hamil ke-5 nya.
30. Ini adalah
leher rahim seorang wanita berusia 27 tahun yang melahirkan secara normal 6
tahun yang lalu.
31. Ini adalah foto
dari seorang wanita berusia dua puluh enam tahun yang telah memiliki satu orang anak dengan
cara melahirkan normal, dan dirinya mengalami riwayat pendarahan saat hamilnya
tersebut.
33. Foto di samping
diambil dari Wanita berumur 29 tahun, dirinya belum pernah melahirkan dan
selama hidupnya tidak pernah menggunakan alat, Dia bukan wanita perokok namun
sering mengkonsumsi minuman keras. Sehingga pada leher rahimnya terdapat
bintik-bintik putih, hingga pada akhirnya dokter menguji sel dan menemukan dia
menderita Displasia Serviks Ringan.
34. Ini adalah foto
seorang wanita yang pernah tiga melahirkan melalui operasi caesar, dan saat ini
ia mengalami keguguran pada 6 minggu kehamilannya karena progesteron rendah.
35. Wanita ini
memiliki sindrom ovarium polikistik (PCOS), gejalanya bisa berupa menstruasi
yang tidak teratur, kurangnya ovulasi, jerawat, kenaikan berat badan,
pertumbuhan berlebih pada rambut di wajah dan tubuh, penipisan rambut pada
kulit kepala, depresi, dan kista pada indung telur. Hal ini sering dikaitkan
dengan masalah dengan regulasi gula darah normal (resistensi insulin) dan
diabetes. Sindrom ini dapat mempengaruhi dan sering menurunkan kesuburan
seorang wanita. Perubahan gaya hidup dapat membantu menyembuhkan PCOS (seperti
olahraga teratur, perubahan pola makan, dan pengendalian berat badan, dan
banyak mengkonsumsi zat-zat bergisi).
36. Ini adalah
leher rahim seorang wanita berumur 25 tahun dan tidak pernah punya anak. Pada
usia 14, ia memiliki tumor ovarium namun berhasil disembuhkan dan oleh dokter
disarankan untuk mengkonsumsi pil KB
untuk mencegah pertumbuhan kista ovarium lanjutan. Dia selalu mengkonsumsi pil
pengontrol kelahiran selama 11 tahun dari usia 14-25.
37. Ini adalah
leher rahim seorang wanita berusia 24 tahun, yang melahirkan dengan cara normal
enam tahun yang lalu. Dia saat ini sedang berusaha untuk hamil lagi dengan
mengkonsumsi obat-obatan tertentu untuk meningkatkan kesuburan, dan telah
berlangsung selama 19 bulan.
38. Ini adalah
leher rahim wanita brumur 23 tahun yang melahirkan secara normal dua tahun
lalu. Dia biasanya memiliki siklus 30 hari dan tidak memiliki riwayat infeksi
menular seksual. Leher rahimnya mengalami robek selama kelahiran bayi pertamanya
yang berukuran besar sehingga dibutuhkan beberapa jahitan sehingga bentuk leher
rahimnya menjadi tidak teratur (anda
dapat melihatnya di foto) Setelah lahir,
ia juga mengalami prolaps rahim sehingga harus diperbaiki dengan prosedur Colpohysteropexy Laparoskopi sacral.
Dokternya menyarankan operasi caesar untuk kelahiran masa depan karena
kekhawatiran serviks (rahim) tidak mampu untuk melahirkan secara normal dan
akan menyebabkan trauma lebih lanjut.
39. Ini adalah
leher rahim seorang wanita berusia 28 tahun yang melahirkan secara normal 4
tahun yang lalu. Dia mengalami menstruasi yang tidak teratur selama beberapa
bulan, sehingga dia berkonsultasi dengan dokter nya. Sekitar 7 bulan lalu dia
didiagnosa menderita polip serviks, pertumbuhan (biasanya jinak) pada leher
rahim yang dapat menyebabkan pendarahan yang tidak teratur, perdarahan setelah
hubungan seksual. Namun dalam operasi sederhana yang disebut polypectomy,
akhirnya permasalahan dalam rahimnya tersebut bisa teratasi dengan baik,
sehingga Siklus nya kembali normal dalam waktu 3 bulan setelah operasi tersebut.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar